-->

ADA-ADA

- October 09, 2020

ABON-ABON adalah bentuk sindenan yang bukan merupakan cengkok baku, tetapi merupakan pemanis. 

ACHINTYA, Wayang Kulit Bali

ABRAPUSPA, kuda sakti berwarna merah, milik Prabu Kresna yang dipinjamkan kepada Arjuna dalam Baratayuda. Kuda ini memiliki kelebihan dapat menghindarkan bahaya penunggangnya, karena binatang itu mempunyai firasat tajam. Selain itu Abrapuspa memiliki kesaktian dapat masuk kedalam kobaran api tanpa terbakar, dan dapat melindungi kuda lain dari jilatan api. Oleh Kresna, Abrapuspa dijadikan salah satu kuda penarik kereta pusaka J aladara. Selama dipinjam Arjuna, Kuda Abrapuspa dipelihara dan dirawat oleh Brantalaras, salah seorang anak Arjuna. 

Ketika menghadapi Adipati Karna dalam Baratayuda, Kuda Abrapuspa dipasang di sisi kiri depan dari delapan ekor kuda penarik kereta perang Jatisura yang digunakan oleh Arjuna. Kereta perang yang berasal dari kahyangan itu dikendalikan oleh Prabu Kresna, raja Dwarawati. 

ABUJANT, PATIH, dari Kerajaan Medayin, menjabat kedudukan itu pada zaman pemerintahan Prabu Sarehas. Ketika Patih Abujantir meninggal, kedudukannya digantikan oleh anaknya, Aklas Wajir. 

Mereka adalah tokoh dalam Wayang Menak.ABYOR, KI, dalang Wayang Kulit Purwa gagrak Cirebon yang terkenal pada dekade 1950-an ampai 1960-an. Ciri khas dalang ini adalah memasukkan banyak unsur Islam, bahkan juga beberapa ayat suci, dalam pergelaran wayang yang dimainkannya. 

ACHINTYA, dalam Wayang Parwa Bali adalah pelindung dunia wayang, penguasa alam pewayangan, sering juga disebut Hyang Tunggal atau Hyang Licin. Dalam lakon Dewa Ruci, Achintya juga diujudkan dalam tokoh Dewa Ruci. Peraga wayang Achintya adalah yang paling kecil di antara semua peraga Wayang Parwa Bali. Achintya digambarkan serupa bayi tanpa busana. Di atas kepala, di kemaluan, telinga, di kedua bahu, ABYOR, KI, dalang Wayang Kulit Purwa gagrak 
Cirebon yang terkenal pada dekade 1950-an sampai 1960-an. Ciri khas dalang ini adalah memasukkan ban yak unsur Islam, bahkan juga beberapa ayat suci, dalam pergelaran wayang yang dimainkannya. 

ACHINTYA, dalam Wayang Parwa Bali adalah pelindung dunia wayang, penguasa alam pewayangan, sering juga disebut Hyang Tunggal atau Hyang Licin. Dalam lakon Dewa Ruci, Achintya juga diujudkan dalam tokoh Dewa Ruci. Peraga wayang Achintya adalah yang paling kecil di antara semua peraga Wayang Parwa Bali. Achintya digambarkan serupa bayi tanpa busana. Di atas kepala, di kemaluan, telinga, di kedua bahu, dalam pergelaran Wayang Kulit Purwa baru ada tahun 1443 Saka, ditandai dengan candra sengkala: Dadi Geni Sucining Jagad. Pencipta ada-ada adalah Sunan Kudus, salah seorang dari sembilan wali penyebar agama Islam di Pulau Jawa. 

Berikut ini syair beberapa jenis ada-ada yang sering digunakan oleh Ki Dalang Nartasabda (AIm) 
dari Semarang. Ada-ada SIendro Sanga Bumi gonjang-ganjing katon, lir kincanging aris, risang maweh gandrung saba rang kadulu ee .... ngngng. 

Ada-ada Girisa "Rep sidhem premanem tan ana saba wane walang myang awisik, kang kapiyarsa mung swarane abdi kriya, gendhing, myang kemasan ingkang samya nambut kardi saya animbuhi, aseri senen jroning, .. 000, ngngng ... penangkilan. Sang nata Ion masabda ywa sang bupati. " 

Ada-ada Greget Saut "Rarasing reh sang nahenkung ing dyah kang kapadhaning sih, .... 0, .. Ngngng ... kangsangsaya ing turidha rudhatine angranuhi ngrancaka temah wigena ginupita ing sahari, ... gngng!" 

Sementara itu, pada Wayang Kulit Purwa gaya Jawatimuran lain lagi. Ada-ada Greget Saut Ngelik 
Bumi gonjang-ganjing langit kumelap, saba rang kadulu lir moyag-mayig, saking tyas baliwur: 

Ada-ada yang digunakan dalam pergelaran Wayang Kulit Purwa gagrak Surakarta terdiri atas: 
  1. Ada-ada Girisa, digunakan pada adegan jejer pertama, sesudah pathetan Nem Ageng; kedua, digunakan pada adegan Pisowanan nlawi setelah suwuk gending; ketiga, digunakan pada adegan Sabrang Denawa; dan keempat, untuk mengiringi tamu yang mempunyai sifat sereng. 
  2. Ada-ada Mataraman, digunakan untuk srambahan, tidak untuk adegan khusus. 
  3. Ada-ada Hastakuswala, digunakan pada saat tokoh patih mengumpulkan prajurit. 
  4. Ada-ada Budalan Mataraman, digunakan pada saat tokoh patih panglima perang memberangkatkan prajurit ke suatu temp at. 
  5. Ada-ada Greget Saut Sanga, untuk adegan saat menjelang perang kembang. 
  6. Ada-ada Palaran, untuk adegan menjelang perang kembang. 
  7. Ada-ada Wrekudara Mlumpat, digunakan pada saat Bima akan berjalan ke suatu tempat. 
  8. Ada-ada Manggalan, untuk adegan raja raksasa pada pathet sanga. 
  9. Ada-ada Manyura, untuk adegan srambahan. 
  10. Ada-ada Greget Saut Manyura, untuk adegan Gatotkaca bilamana hendak terbang. 
  11. Ada-ada Jugag, untuk adegan srambahan. 
Pada pedalangan gagrak Yogyakarta, suluk ada-ada meliputi ada-ada wetah atau utuh, jugag atau pendek, dan cekak atau pendek sekali. Sulukan jenis ada-ada seluruhnya tergolong karakter greget saut,
ADAM, NABI, dalam Serat Pustaka Raja Purwa, salah satu buku acuan pedalangan dan pewayangan di Pulau Jawa, merupakan manusia pertama. Ialah yang menurunkan para nabi, manusia, dew a, dan tokoh- tokoh wayang. 


Dalam silsilah pewayangan disebutkan, Nabi Adam berputraNabi Sis, kemudian menurunkan Sayid 
Anwas atau Sang Hyang Nurrasa, dan Sayid Anwar atau Sang Hyang Nurcahya. ADANINGGAR, DEWI, terbilang tokoh penting dalam Wayang Golek dan Kulit Menak. Ia adalah putri Cina, anak raja Hong Tete, yang sangat ingin diperistri Wong Agung Menak. Namun cinta Ada- ninggar tidak mendapat sambutan. Amir Ambyah alias Wong Agung Menak menolak cinta Adaninggar karena ia mendengar kabar bahwa putri Cina itu sudah akan menikah dengan Prabu Nusirwan. Walaupun demikian, cinta Dewi Adaninggar terhadap pria pujaannya tidak padam. Tanpa diminta ia banyak 
memberi bantuan pada Wong Agung. Antara lain, ia menumpas para raksasa dari Jabalkap yang berniat 
membunuh Wong Agung. 

Akhimya karena cemburu, putri Cina itu menan tang Dewi Kelaswara berperang tanding. Dewi Ada- 
ninggar kalah dan tewas. Jenazahnya di makamkan di negeri Parangakik.

Adaninggar mempunyai saudara perempuan bemama Dewi Widaninggar. Pada akhimya, justru Dewi Widaninggar inilah yang kemudian menjadi salah seorang istri Wong Agung Menak. ADEG [adeg], dalam seni kriya Wayang Kulit Purwa adalah sikap dan postur tubuh boneka wayang. 

Ada empat jenis adeg, yaitu: 
  1. Adeg Angrong, bentuk tubuh peraga Wayang Kulit yang berkesan tinggi, jangkung, misalnya: Dewi Banowati wanda Berok, Wrekudara wanda Jagur, dan Dasamuka wanda Belis. 
  2. Adeg Sangkuk, yang berkesan agak membungkuk, misalnya: Subali, Sugriwa, Anoman, Udawa wanda Jaran, dan Arjuna wanda Gendreh. 
  3. Adeg Pajeg, [pajeg] yang berkesan tegap, misalnya: Arjuna wanda Janggleng, Baladewa wanda Sembada, dan Gatotkaca wanda Guntur. 
  4. Adeg nDegeg, [ndegeg] yang berkesan agak rebah ke belakang, seperti: Baladewa wanda Kaget, Kresna wanda Surak, dan Arjuna wanda Kinanti. 
ADEGAN, dalam pewayangan Golek Purwa Sunda, disebut Juga babak, bedrip, atau jejer. Adegan 
terdiri atas: Adegan pertama, Babak Unjal, Bedolan Jejer, Gapuran, Kadatonan, Paseban Jawi, Budalan, Kapalan atau Jaranan, Pocapan Kereta atau Gajah, Perang Ampyak, Sabrangan, Perang Gagal, Patapan 
atau Padepokan, Perang Kembang, Sintren atau Putren, Adegan Pathet Manyura, Perang Brubuh, 
Tayungan, dan Tanceb Kayon. 

ADE KOSASIH SUNARYA (1948 - ), dalam pewayangan Golek Purwa Sunda, adalah nama dalang 
kondang di Jawa Barat. Iajuga dikenal sebagai Dalang Antawacana. Ade Kosasih adalah putra kedua Ki Dalang Abeng Sunarya. Dia adalah pimpinan Grup Wayang 'Giri Hardja II' 

ADEN-ADEN [aden-aden], istilah pedalangan gagrak Yogyakarta, untuk menyebut adik raja dan 
wayang sabrangan alus, semacam Dewasrani, Palgunadi, dan Wibisana. 

ADHIKARA, S.P., penulis buku wayang berjudul Unio Mystica Bima,diterbitkan Penerbit ITB Bandung tahun 1984. Buku ini merupakan analisis terhadap cerita Dewaruci karangan Yasadipura LYang membandingkan dengan Nawaruci karangan Empu Syiwamurti. 

Sumber : Ensiklopedi Wayang Indonesia - Jilid 1 [A-B]
                SENA WANGI ( Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia)

Add your message to every single people do comment here
EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search