RESI GOTAMA - apa yang terlanjur keluar dari mulutnya, sering menjadi kenyataan
RESI GOTAMA Adalah seorang Brahmana yang tinggal di Pertapaan Eraya/ Grastina di lereng Gunung Sukendra. Resi Gotama juga sering dijuluki Resi Dewasana. Resi Gotama merupakan putra sulung Bathara Dewanggana yang merupa- kan cucu buyut Bathara Surya.
Resi Gotama merupakan sepupu Prabu Heriya, raja Negara Maespati yang merupakan kakek Prabu Arjuna Sasrabahu, juga Resi Wisanggeni dari pertapaan Ardi Sekar yang merupakan kakek dari Bambang Sumantri dan Ramaparasu (Ramabargawa).
Resi Gotama sangat sakti dan termasyur dengan kesaktiannya, banyak yang datang untuk berguru. Resi Gotama pun menjaga ucapannya, karena apa yang terlanjur keluar dari mulutnya, sering menjadi kenyataan.
Seperti ketika mengatakan kepada istrinya kamu diam seperti batu, istrinya pun berubah menjadi tugu batu. Juga ketika mengatakan kepada anak-anaknya Guwarsa, Guwarsi serta Dewi Anjani bukan manusia dan mem- punyai sifat seperti binatang (pada kisah Cupumanik Astagia), mereka pun menjadi kera.
Resi Gotama menikah dengan Dewi Windradi, seorang bidadari keturun- an Bathara Asmara. Dari perkawinan tersebut ia memperoleh tiga orang putra masing-masing bernama Dewi Anjani, dan putra kembar Guwarsa dan Guwarsi.
Malapetaka telah terjadi atas keluarganya akibat Cupumanik Astagina, milik Dewi Windradi sebagai hadiah perkawinan dari Bathara Surya.
| Resi Gotama |
Cupu yang diberikan kepada Dewi Anjani menjadi perebutan antara Guwarsa dan Guwarsi yang mengakibatkan istrinya berubah menjadi tugu batu, serta ketiga anaknya berubah wujud menjadi kera.
Semua terjadi karena akibat kesalahan Dewi Windradi yang telah mem- berikan Cupu Manik Astagina kepada anaknya Dewi Anjani. Bagaimanapun pesan ibunya juga bocor dan membuat Resi Gotama marah.
Tak bisa menolak takdir, semua telah terjadi, semua anak Resi Gotama menjadi kera, akibat ketamakan mereka mengejar Cupu Manik Astagina yang tercebur di sebuah Telaga Mandirda. Akhirnya ketiga anak Resi Gotama menyesali apa yang telah terjadi, mereka pun kembali ke Pertapaan.
Dan ketika mereka kembali ke pertapaan Grastina menemui ayahnya Resi Gotama, ayahnya pun memberikan sarat dan sarananya. Mereka harus menjalankan laku dengan bertapa. Yang pada akhirnya yang kembali menjadi manusia. Sedang Guwarsa serta Guwarsi tetap menjadi kera.
Resi Gotama merupakan Resi yang baik, beliau selalu menerima apa yang dijalani dalam hidup. Tak pernah menyesali yang sudah terjadi. Semua dipasrahkan kepada Hyang Widi. Dan Resi Gotama pun meninggal dengan baik di usia lanjut, sedang putrinya Anjani meninggal setelah melahirkan anaknya yang berujud kera putih Anoman. (Bagong Soebardjo)
Posting Komentar untuk "RESI GOTAMA - apa yang terlanjur keluar dari mulutnya, sering menjadi kenyataan"
Add your message to every single people do comment here